TANPA dapat diduga sebelumnya, sesuatu memelesat dari kepala. Sesuatu yang mengoyak kesadaran itu terpental jatuh ke meja, hampir menyentuh bundel berisi perhitungan rumit dan rekomendasi atas suatu proyek.
Proyek raksasa. Pada pundaknya terdapat anggaran sangat besar, kendati bukan rencana yang sungguh-sungguh akan menyentuh kepentingan banyak orang. Tak mengapa, yang penting anggarannya cair. Untuknya, tentu saja ada bagian yang merupakan bukit bagi orang kebanyakan.
Tangannya sejenak membatalkan rencana menggoreskan pena pada lembaran di paling atas dari berkas penting itu. Tubuhnya bergetar, bukan sebab perut kosong menahan lapar dan haus sejak terbitnya fajar, hingga nanti saat terbenamnya matahari. Bukan.
Jiwanya merasakan kedatangan cahaya yang demikian tiba-tiba. Pancaran hati jernih, paling bersih, mengingatkan tentang wasiat di dalam kotak kayu yang sangat lama tidak dibukanya.
Rudolfo tidak bisa mengingat, kapan terakhir membuka peti kecil terbuat dari jati itu.
Cuplikan-cuplikan dari lakon kehidupan membayang di pelupuk mata. Percakapan-percakapan. Nasihat-nasihat. Penegasan tentang satu sifat penting yang menyempurnakan manusia sesuai hakikatnya.
Teringat jelas, Rudolfo sangat patuh kepada orangtua yang dihormatinya. Bukan lantaran telah membesarkan penuh kasih sayang, menuntun perihal kepandaian dan akhlak mulia, hingga mengantarnya menjadi seseorang yang penting di negeri ini, melainkan karena telah meninggalkan satu warisan berharga yang tersimpan di dalam kotak kayu.
Namun, sejak mereka meninggalkan segala kebendaan pada kesementaraan, menuju alam kesempunaan yang membebaskan dari siklus lahir mati dan penderitaan akibat batin gelap, rasa benci, dan sifat serakah, lambat laun ia melupakan dan tidak membuka kotak kayu warisan.
Orangtuanya telah mewariskan sebuah wasiat, yang tersimpan rapi di dalam kotak terbuat dari kayu jati. Isi peti kecil berwarna cokelat tua mengkilap itu amatlah berharga. Tiada kebaikan harta terbaik yang dapat menandingi kekayaan nilainya.
Rudolfo menyimpan peti kecil pada bagian paling rahasia di lemari buku. Sayang sekali, padahal isi dari kotak kayu, seperti dibilang di atas, amatlah berharga.