Dengan wajah culun, berkesan nyontek sana sini, mobil Tiongkok sempat menggilas aspal Indonesia. Konsumen masih memandang sebelah mata. Waktu itu. Tapi kini mereka datang dengan wajah Eropa, menyerbu pasar otomotif Indonesia.
Kendaraan niaga buatan Tiongkok melindas aspal jalanan di Indonesia mulai tahun 2003. Kemudian pada tahun 2006 mereka memperkenalkan mobil perkotaan, sepintas mirip sedan mungil bikinan negara lain, untuk merebut pasar kendaraan sejenis bikinan Jepang dan Korea Selatan.
Namun, model yang terlalu "Asia" dan mungkin kualitas dan daya tahan dianggap tidak mumpuni, pamor mobil Tiongkok saat itu belum berhasil merebut hati konsumen di Indonesia.
Pada tahun 2017, sebuah merek mobil Tiongkok meresmikan pabrik mereka untuk produksi massal di Cikarang, Jawa Barat. Merek tersebut sukses membangun citra positif mobil berkelas dengan harga bersaing.
Setidaknya dalam dua tahun terakhir terlihat "serbuan" beragam merek mobil Tiongkok, beberapa model mengusung kendaraan berbasis baterai, ke pasar otomotif.
Mereka datang dengan desain yang jauh dari kesan mobil Tiongkok, bahkan kendaraan model Asia, yang membosankan dan ketinggalan zaman. Desainnya pun sebelas dua belas dengan mobil-mobil buatan Amerika dan Eropa. Sepintas, kental dengan nuansa mobil gaya Eropa.
Kini, mobil buatan Tiongkok tidak dapat dianggap sebagai kendaraan darat kelas "kacangan". Dari berbagai sumber, kualitas mobil-mobil tersebut dapat disejajarkan dengan mobil-mobil buatan Jepang, Korea Selatan, Amerika, Eropa, dalam hal kualitas dan kenyamanan.
Di Google kita dapat menemukan berbagai ulasan tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing merek.Â
Artikel ini tidak membahasnya, tetapi ingin mencari tahu, dari mana mereka memiliki gagasan menciptakan mobil dengan rancangan yang sangat bagus.
Sempat muncul pikiran, jangan-jangan pabrikan mobil Tiongkok menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam disain dan perekayasaannya.