Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menyantap Mie Karet Penggoda Selera di Jalan Walet

9 November 2024   08:08 Diperbarui: 9 November 2024   08:24 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daftar menu Sandjang Bakmi (dokumen pribadi)

Setelah menanyakan perdedaan antara tiga macam mi, saya memesan mi karet ayam bakso swekiaw yamin.

Daftar menu Sandjang Bakmi (dokumen pribadi)
Daftar menu Sandjang Bakmi (dokumen pribadi)

Tidak lama, hidangan tersuguh. Mi dan kuah disajikan terpisah.

Satu mangkuk bermotif berisi mi matang yang sudah diaduk dengan minyak bawang, merica, dan kecap. Ditaburi daging ayam dihaluskan, kulit pangsit goreng dipotong kecil, dan disampingnya diletakkan sayur pakcoy rebus.

Bakso, swekiaw, dan kaldu ditaburi irisan daun bawang disajikan dalam mangkuk lebih kecil. Minyak cabai (chili oil) di pisin sebagai sambal.

Sendok bebek melamin dan sumpit bukan sekali pakai direndam di gelas stainless steel.

Secara keseluruhan, penyajiannya menarik. Penampilan merupakan salah satu faktor awal penggugah selera terhadap hidangan.

Berikutnya, aroma masakan. Sayangnya, saya tidak dapat membaunyinya karena mengalami gejala flu.

Penentu terakhir adalah soal rasa. Seperti namanya, adonan terigu dibentuk serupa tali itu memang kenyal, tapi tidak sulit digigit. Butiran daging ayam berbumbu menempel pada mi. Potongan kulit pangsit digoreng terasa "kriuk" saat dikunyah.

Bakso tidak melawan ketika dipotong dengan sendok. Swekiaw --pangsit isi adonan ayam-- terasa enak ketika digigit. Saya duga, dua produk ini beli jadi. Bukan bikin sendiri.

Suapan dengan sumpit diikuti oleh seruputan kaldu pada sendok bebek. Rasa mi berbumbu dinetralkan dengan kaldu gurih yang cenderung tawar. Enak tidak bikin enek. Memicu keinginan lidah untuk mengenyam suapan dan suruputan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun