Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Sambal Penggugah Selera dan Penggoda Indra Perasa

8 Oktober 2024   08:05 Diperbarui: 9 Oktober 2024   19:19 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambal, ikan etem/gepeng, dan ikan tembang (Dokumentasi pribadi)

Wanita tersebut mengalami beberapa kali penggusuran. Terusir dari emperan depan stasiun Bogor, seiring dengan pembenahan tempat perhentian kereta tersebut, dan pindah ke pinggiran Taman Topi yang kelak menjadi alun-alun. Pembangunan Alun-Alun Kota Bogor membuatnya tergusur lagi.

Meskipun liar, menempati lapak di sana tidak gratis. Beragam setoran kepada preman dan oknum bisa mencapai Rp250.000 per hari.

Kasihan para pedagang kecil, sudah tergusur dipalak pula. Mudah-mudahan pihak Pemkot Bogor tegas memberantas pungli semacam itu.

Bah, ngelantur!

Sambal merah meriah dalam cobek besar, yang terpampang secara terang-terangan, menjadi daya tarik utama. Ditambah, lalapan menjuntai segar dan lauk-pauk baru digoreng yang ditata di atas meja. 

Swalayan alias ambil sendiri nasi, lauk, lalap, dan sambal. Sak kuatnya perut menampung.

Sepuluh tahun kemudian "menemukannya" kembali di bantaran sungai Cidepit dengan keadaan berbeda. Kini Bu Nunung menempati ruang sempit untuk berjualan. Ragam menunya pun berkurang. Mungkin, pembelinya juga menyurut.

Namun, ciri khas berupa sambal merah meriah dalam cobek besar masih terlihat jelas. Daya tarik bisnis kuliner itu masih dipertahankan.

Sambal itulah yang menghela saya untuk berjalan pagi ke Jembatan Merah, turun ke Jalan Veteran, memasuki jalan kecil di samping SDN Panaragan, dan duduk di meja panjang memandang sambal dan lauk.

Sambal, ikan etem/gepeng, dan ikan tembang (Dokumentasi pribadi)
Sambal, ikan etem/gepeng, dan ikan tembang (Dokumentasi pribadi)

Kepada Bu Nunung saya minta nasi setengah (lebih tepat disebut seporsi nasi bila diukur dengan perut saya), ikan tembang (kecil-kecil), tahu, tempe, tumis sawi putih, dan irisan mentimun. Sambal ambil sendiri. Harga ramah di kantong, Rp12.000 dan gratis minum teh hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun