Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Seduh Kopimu, Sudahi Sedihmu

24 September 2024   06:08 Diperbarui: 24 September 2024   06:12 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Pexels dari Pixabay

Tulisan putih pada dinding cokelat sebuah warung kopi menghantam kesadaran, harusnya saat itu saya segera menyudahi kesedihan dan berhenti meratapi musibah menimpa.

Hari Minggu baru lalu, usai kumandang azan Magrib, telepon genggam yang disetel pada mode senyap berpendar. Saya pikir, ada panggilan telepon. Ternyata bukan.

Layar menyala dan tertera tulisan merek gawai tersebut. Menyala dan terus menyala tidak bisa diapa-apakan. Tidak padam atau bergerak, sekalipun layar diusap dan tombol "daya" juga "volume" ditekan.

Saya membuka laptop untuk mencari tahu cara mengatasinya di Google. Semua petunjuk saya ikuti, tetapi tidak berhasil mengatasi masalah.

Kalau henpon jadul nge-hang, ya tinggal cabut baterai. Pasang Kembali lalu nyalakan. Mana bisa diterapkan pada telepon genggam zaman kini?

Perlahan perangkat mulai hangat dan makin panas. Panik melanda. Untuk atisipasi seandainya terjadi ledakan, telepon genggam saya letakkan di sudut kamar.

Mungkin telepon pintar tersebut sedang demam sehingga pusing kepala, maka saya sengaja taruh di lantai dingin. Biarlah ia menenangkan diri di situ. Nanti jika daya baterai sudah habis, ia akan mati dengan sedirinya.

Malam merangkak naik, kelopak mata terasa berat. Biasanya, pukul 20:00 saya sudah menarik selimut.

Esok paginya, saya mendatangi ahlinya dan menceritakan urutan kejadian. Menurutnya, perangkat umur empat tahun lebih memang banyak masalah, seperti membeku (nge-frezee/hang) dan mati total.

Perbaikan meliputi penggantian mesin dan pembaharuan perangkat lunak, yang akan menghabiskan biaya sekitar Rp500 ribu. Namun, ia tidak menjamin perbaikan dapat bertahan lama. Itu memerlukan perbaikan lagi dengan biaya sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun