Di sini, sayur matang diaduk dengan bumbu kacang disebut gado-gado juga pecel. Pada tahun 1980an, orang menyebutnya lotek.Â
Isinya berupa irisan tahu/tempe serta rebusan daun bayam, kubis, irisan wortel, tauge (kecambah), dan kerupuk. Ada juga penjual yang menambahkan jagung dan/atau buah peria (pare) matang.
Bila tidak menggunakan sayuran, tapi hanya irisan lontong saja namanya berubah menjadi lontong bumbu. Ramuan kacang uleknya, serupa.
Sausnya, kacang tanah goreng diulek bersama garam, gula merah, cabai, dan air matang. Dulu, dulu banget rasa-rasanya ke dalamnya ditambahkan kencur (cikur) dan bawang, tetapi sekarang sulit menemukan lotek seperti itu. Di Kota Bogor, ya!
Jika ditambahkan bawang putih mentah ke dalam bumbu kacang, diaduk dengan bihun matang, potongan tahu goreng dan ketupat, dikucurkan kecap manis di atasnya, dan diberi kerupuk, ia menjadi ketoprak.
Kalau menambahkan kencur ke dalam proses mengulek, maka ia menjad saus untuk karedok dengan isi sayuran serba mentah. Bumbu diaduk dengan rajangan mentimun, lembaran kubis, kacang panjang. Tauge dan kemangi ditaburkan di atasnya.
Gado-gado atau pecel Bogor berbeda wujud dan rasa di tempat lain.Â
Gado-gado mestinya campuran sayur matang, tempe/tahu, telur rebus yang disiram dengan saus kacang dimasak. Di atasnya, kerupuk.Â
Pecel adalah sayur matang, tahu/tempe, kemlandingan (petai cina), bunga turi matang yang diaduk dengan bumbu kacang dengan rasa khas. Contohnya, pecel Madiun atau pecel mBlitar.