Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Kursi yang Membuat Betah Duduk Berlama-lama

31 Agustus 2024   17:10 Diperbarui: 31 Agustus 2024   17:11 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kursi rotan model bangku Adirondack (dokumen pribadi)

Isi artikel Kompasianer Sirpa, "Kursi Adirondack, Kalau Sudah Duduk Lupa Berdiri", di Kompasiana tanggal 29 Agustus 2024, telah melontarkan ingatan pada satu sejarah kenyamanan.

Sebentar. Sebentar. Sebelum menyentuh peristiwa yang sungguh terjadi pada masa lampau, ada baiknya mengupas sekilas isi tulisan Daeng Sirpa.

Pria kelahiran Kota Anging Mammiri, yang sekarang bermukim di Kali Pornia (begitu menurut keterangan di akun beliau), mengisahkan bangku Adirondack.

Kursi kayu tersebut dirancang demikian ergonomis, sehingga membuat betah siapa pun yang duduk di atasnya. Menjamin penggunanya, dengan rasa nyaman dan aman tidak gampang terguling selama bersantai sambil mengunyah pisang goreng.

Mengenai seluk-beluk lebih lanjut tentang kursi membetahkan, comot artikel di atas. Mumpung masih anget.

Di tempat tinggal saya sempat ada kursi Adirondack. Bukan terbuat dari kayu. Kerangka pembentuk badan kursi terbuat dari rotan. Alas duduknya dari papan jati, yang belakangan dilapis lagi dengan bantal busa.

Alkisah dulu kursi rotan itu dimiliki oleh seorang pembesar Angkatan Darat --beliau sudah tiada-- di zaman Soeharto. Kemudian diserahkan kepada seorang pejabat pengelola keuangan TNI-AD. Akhirnya, kursi nyaman itu menghuni ruang keluarga.

Ada satu set, terdiri dari kursi panjang (sekarang disebut sofa), dua kursi tunggal, meja kotak, dan meja bundar kecil. Berhubung meja kecil mudah terguling, maka ia digunakan sebagai tempat meletakkan hiasan kecil.

Duduk di kursi tunggal terasa nyaman. Badan seolah tenggelam dipeluk sempurna oleh sandaran dan duduk sentosa pada alasnya. Sedangkan kursi panjang kerap saya gunakan untuk tidur ayam sampai lelap betulan. Ia juga lapang untuk duduk dua tiga orang.

Pergerakan waktu jualah yang membuat mereka usang. Pengikat rotan mulai retas, meski batang utamanya masih kokoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun