Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dendam yang Paling Dendam

28 Juni 2024   09:08 Diperbarui: 28 Juni 2024   09:51 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sempat melirik laci. Pada bagian terdalam terdapat Glock 17. 

Tiada lagi dorongan paling kuat selain dan tidak bukan melakukan pembalasan dendam, kepada manusia dengan dagu hampir beradu dengan dada.

Betapa tidak, ini adalah saat paling tepat dan tiada lagi waktu paling benar membalaskan dendam pada masa lalu.

Ingatan buruk yang ditorehkan bersama keluarganya pada waktu itu amatlah membekas.

Jika ada kesempatan, maka dendam paling kesumat pantas dialamatkan kepadanya, atau keluarganya yang mana pun.

Bila di sekitar ada pedang atau pistol berisi peluru tajam, itulah jawaban pas dan tiada lagi yang lebih pas tinimbang memisahkan nyawa dari raganya.

Dulu. Pada waktu yang sangat lampau, ketika celana pendekku kedodoran karena karetnya sudah keterlaluan kendornya, sehingga di sekeliling pinggang mesti dipasang kain dipotong memanjang serupa tali, keluarganya merendahkan keluargaku.

Ekor mata menampak bapak dan emakku sedang menunduk, menerima cercaan bercampur penghinaan.

Baca juga: Gurame Saus Mangga

Entah pangkal perkaranya apa maka keluarga kaya itu memberondongkan kata-kata kasar.

Mereka adalah keluarga terpandang paling makmur dan disegani di kota. Sementara, apalah keluargaku: sederajat pecahan genteng, yang berserakan di genangan jalan berlubang dan diinjak sandal jepit orang lalu-lalang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun