Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menghadapi Kebohongan Pegawai di Tempat Kerja

23 Mei 2024   10:07 Diperbarui: 23 Mei 2024   10:54 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manajemen Proyek menghadapi kebohongan pegawai di tempat kerja (dokumen pribadi)

Satu proyek Pembangunan Lapangan Sepakbola Mini membutuhkan tim solid. Melibatkan pekerja terampil dan berpengalaman.

Kontrak memberikan waktu penyelesaian sekitar empat bulan. Maka proyek memerlukan kelompok kerja kompak dan berbobot, agar pekerjaan selesai tepat waktu dengan mutu setakar bunyi Surat Perjanjian Kerja.

Demi penyelesaian tugas, anggota tim berkoordinasi secara periodik. Manajer Proyek, Pelaksana Lapangan, Mandor (kepala tukang), hingga drafter membicarakan tugas-tugas, lingkup pekerjaan, kebutuhan, dan gambar-gambar mesti dibuat.

Gambar-gambar sudah ada dalam dokumen lelang, termasuk spesifikasi pekerjaan. Namun demikian, gambar tersedia perlu dibuat lebih detail.

Diperlukan satu atau lebih orang mahir membuat gambar teknik. Memudahkan perakitan obyek sesuai maksud gambar utama.

Posisi drafter menjadi penting, terkait kegiatan gambar-menggambar rincian konstruksi. Proyek merekrut satu tenaga muda sebagai juru gambar.

Dalam perjalanan insinyur sipil itu memperlihatkan unjuk kerja tidak memuaskan. Beberapa kali ia terlambat menyampaikan gambar detail permintaan Manajer Pelaksana.

Pun gambar tidak bisa langsung dipakai, masih mentah. Beberapa rekan kemudian mendampingi supaya bisa menelurkan produk sesuai kebutuhan.

Kerena tidak berkembang, akhirnya anggota lain turun tangan merapikan pekerjaan gambar detail. 

Padahal insinyur muda itu tampak Sibuk atau Produktif. Menghadap layar komputer seolah sibuk atau mencetak gambar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun