Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kopi Seduh Tak Diaduk

22 Mei 2024   07:08 Diperbarui: 22 Mei 2024   07:18 1672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi seduh tak diaduk (dokumen pribadi)

Rudolfo punya langgam tersendiri menyeduh kopi, yang boleh jadi berbeda dengan kebiasaan umumnya penikmat. Kopi seduh tak diaduk.

Ia akan menumpahkan isi saset harga seribu empat ratus perak ke dasar cangkir, kemudian menuang air baru diangkat dari api. Seketika aroma merangsang menghambur menyerbu bulu-bulu hidung.

Tampak gelembung-gelembung putih bermunculan pada permukaan berwarna hitam. Partikel-partikel mengambang satu demi satu lesap. Meluncur berkumpul bersama teman-temannya yang lebih dulu tenggelam.

Setelah menunggu sejenak, baru Rudolfo memagut bibir cangkir. Matanya terpejam menikmati aroma dan rasa.

Bagi Rudolfo kopi plus gula tak diaduk memiliki filosofi. Sebagai cara memandang hidup. Jadi bukan sekadar kopi seduh tak diaduk.

Kopi saset berisi kopi bubuk plus gula ketika diseduh dengan air panas, lantas diaduk merata akan terasa manis berlebihan.

Kalaupun ingin manis, Rudolfo menyeduh kopi dibubuhi gula. Bukan gula dikasih kopi.

Berkebalikan dengan selera umum yang menyatakan, kopi harus manis betul agar tercecap enak.

Rudolfo jarang meracik kopi dengan menakar sejumlah bubuk dan sedikit gula. Lebih kerap bikin kopi seduh tak diaduk.

Pada sesapan awal, larutan kopi memang terasa pahit tidak ada manis-manisnya. Begitu tiba di setengah bagian, mulai terasa rembesan gula menandingi getir kopi. Manis yang samar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun