Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lebih Baik Perhatikan Biaya Kuliah Terjangkau, daripada Pikirkan Jumlah Lulusan S2 S3

1 Februari 2024   06:08 Diperbarui: 1 Februari 2024   06:34 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar biaya kuliah mahal oleh 3D Animation Production Company dari Pixabay

Setelah lulus, ia lebih memilih bekerja, daripada meneruskan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Biaya kuliah tidak terjangkau menjadi ganjalan.

Lulusan SMK tahun 2022 ini bekerja di Dapur Mamoz, gerai kecil penjualan nasi gudeg, mi godog, dan lainnya.

Kepada gadis manis tersebut saya memesan kopi hitam tanpa gula dan singkong goreng ngeprul.

Secangkir kopi dan sepiring kecil singkong ngeprul (dokumen pribadi)
Secangkir kopi dan sepiring kecil singkong ngeprul (dokumen pribadi)

Sekitar 58% dari 3,7 juta lulusan SMA/SMK di Indonesia melanjutkan perguruan tinggi. Sisanya menganggur atau bekerja.

Makanya, Angka Partisipasi Kasar Pendidikan TInggi (APK PT) di Indonesia masih terhitung rendah, dibanding Malaysia dan Thailand apalagi Singapura (mengutip kompas.id).

Kendala besarnya adalah biaya kuliah tinggi, yang dihadapi keluarga tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi. Bahkan, tak sedikit mereka yang sudah berada di pendidikan tinggi pun menghadapi mahalnya biaya UKT.

Biaya kuliah tahun ajaran 2020/2021 rata-rata Rp14,47 per tahun (Sensus Ekonomi Nasional Modul Sosial Budaya dan Pendidikan/SUSENAS MSBP). Meliputi Uang Kuliah Tunggal (UKT), uang pendaftaran, praktikum, uang saku, kunjungan edukatif, biaya transportasi, pembelian alat tulis, ujian, internet (sumber).

Angka tersebut dua kali lipat dari rata-rata biaya pendidikan jenjang SD-SMA. Itu pun membuat sebagian orang tua ngos-ngosan.

Kalau bersekolah atau kuliah di perguruan tinggi swasta angkanya bisa bertambah. Nilainya berbeda-beda tergantung pilihan bidang studi, reputasi, fasilitas disediakan, akreditasi, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun