Sang nyonya membelalakkan mata indahnya, demi melihat pekarangan rumah yang baru selesai dipangkas.
Ia merasa, hasil pekerjaan tidak sesuai keinginan. Rumput gondrong, alang-alang tumbuh, daun-daun tanaman hias yang telah menguning hendaknya dipotong, dicabut, dirapikan
Sebaliknya, tukang kebun memiliki pemikiran berbeda. Taman dibabat hingga gundul. Dan ia menganggap bahwa tugas merapikan halaman sudah terlaksana baik.
Namun hasilnya ternyata berbeda menurut kacamata pemilik rumah yang kecewa. Telah terjadi perbedaan standar tentang hasil diharapkan. Perbedaan yang akhirnya menimbulkan perdebatan tidak berkesudahan.
Untungnya debat tidak diminati oleh penonton, yang kemudian akan mendebatkan perdebatan di ruang publik. Lagipula, apa bagusnya debat antara nyonya bermata indah dengan tukang kebun?
Dalam kisah pembuka di atas, muncul kesalahpahaman yang tidak perlu terjadi.
Misinterpretasi dapat dihindari, seandainya sebelum pekerjaan dimulai sang nyonya rumah membincangkan batasan-batasan, ukuran, dan tanggung jawab pekerjaan kepada tukang kebun.
Jika saja sang nyonya memberikan arahan tepat kepada tukang kebun agar hasil sesuai keinginan, maka kecil kemungkinan timbul kesalahpahaman.
Sebuah taklimat sebelum melaksanakan pekerjaan bisa menjadi satu langkah penting.
Dalam dunia kerja dikenal sebagai briefing. Diadakan sebelum pelaksanaan pekerjaan, disebut pre-job briefing. Ada juga yang menamakannya morning briefing.