"Senang berjumpa lagi di sini, anak muda! Di tempat yang sangat mendamaikan."
Ujaran itu demi menyambut kedatangan anak muda yang memang aku suka sifat dan tindak tanduknya. Santun. Tutur katanya tertata. Berperilaku menghargai orang lebih tua.
Aku belum lama bertemu seorang anak muda di sebuah tempat nyata, setelah lama merasa dekat melalui pertemanan di dunia maya. Tepatnya, kenal pertama kali di FB.Â
Kalian pasti tahu, orang dulu akrab dengan layanan jejaring sosial tersebut.
Kalau anak-anak muda biasanya, meski tidak semuanya, lebih suka berhahahihi melalui IG. Atau menduniakan gerakan konyol di TikTok. Atau menyampah dan menyumpah di Twitter, eh sekarang jadi X, ya?
Situs bikinan Mark Zuckerberg dan kawan-kawan telah menghubungkan teman lama yang tadinya tidak diketahui keberadaanya.Â
Mempertautkan temannya teman yang baru diketemukan itu. Dan mempertalikan teman dari teman daripada teman kita.
Seperti jaring untuk menjala ikan berikut teman-temannya yang tersangkut.
Tinggal kita memilih, ikan yang ikut-ikutan mau diambil tidak? Tinggal memilih, teman dari teman dari temannya teman kita yang mengirim permintaan pertemanan, mau diterima atau tidak?
Nah, anak muda yang merupakan teman dari teman dari temannya teman aku terima permintaan pertemanannya.