Tidak seperti biasanya. Pagi itu badan terasa bergetar, tenaga mendadak lenyap, dan berkeringat dingin.
Kondisi itu muncul dalam perjalanan keluar masuk gang. Kemudian turun menyusuri bantaran kali lalu naik kembali.
Saya pun mampir ke warung amigos. Duduk. Tarik napas. Ambil segelas air putih dan meminumnya. Keringat dingin kian bercucuran.
Kepada Bu warung saya memesan setengah, tidak, sepertiga piring nasi, telur dadar, tahu dan tempe goreng, serta kerupuk. Di atasnya dibubuhi sedikit kecap.
Makan pagi yang kesiangan. Hampir pukul 10 pagi. Makanan keringan. Masakan sayur belum matang.Â
Sebelumnya saya hanya makan satu potong tahu rebus. Itu tidak cukup memberikan energi sampai dengan makan siang. Apalagi jika tidak sarapan!
Ternyata sarapan amat penting, agar menjaga stamina dalam beraktivitas.
Selain itu, sarapan dengan nutrisi tepat dapat membantu meningkatkan konsentrasi.
Selanjutnya, mengonsumsi sarapan setiap hari bermanfaat untuk melindungi tubuh dari penyakit (risiko penyakit jantung dan diabetes), lebih fokus dalam beraktivitas, meningkatkan mood, memberi nutrisi bagi tubuh, dan membantu mengontrol berat badan.
Maka menu makan pagi sehat seyogianya meliputi komposisi seperti ini:
- Karbohidrat sekitar 25-40 persen dari total menu. Merupakan sumber energi dalam melakukan aktivitas.
- Protein 15-25 persen. Berfungsi meningkatkan massa otot dan menjaga pertumbuhan badan tetap ideal.
- Serat sampai dengan 25 persen demi mempertahankan rasa kenyang. Juga membantu kelancaran sistem pencernaan.
- Lemak tak jenuh untuk mengurangi risiko timbulnya serangan jantung dan kolesterol jahat. Juga meningkatkan kekebalan tubuh.
- Empat nutrisi di atas menghasilkan sekitar kalori sebanyak 350 kkal.
- Vitamin dan mineral.
