Saya tetap  memahami bahwa FB, Twitter, Instagram dapat dilihat secara publik. Sekalipun berada di ruang maya harus tetap berhati-hati dalam "mengucapkan" sesuatu.
Ada beberapa hal yang memengaruhi sikap tersebut:
- Semua akun saya bisa terlihat secara publik, oleh karena itu berusaha membagikan pengalaman positif saja.
- Menggunakan nama asli, sehingga saya tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain.
- Saya sangat berhati-hati menayangkan sesuatu. Berpikir berkali-kali sebelum posting. Saya pikir jejak digital tidak mudah dihilangkan.
- Tidak gampang terpancing iming-iming.
- Menghindari emosi berlebihan menanggapi tayangan provokatif,
- Sebagaimana di dunia nyata, saya juga berusaha menjaga reputasi dengan tidak sembarangan melontarkan ujaran.
- Kalau memungkinkan, mengembangkan personal brand positif di dunia maya.
- Tidak menayangkan status bersifat terlalu pribadi (seperti NIK), yang memudahkan terjadinya pencurian data dan menimbulkan kejahatan daring lainnya.
- Menjaga akun dan kata-kunci tetap personal demi menghindari penyalahgunaan. Misalnya, memastikan telah keluar dari aplikasi setelah membuka medsos di tempat publik (warnet atau komputer orang lain).
- Tidak sembarangan klik tautan atau situs jejaring sosial mencurigakan.
Demikian cara saya menggunakan medsos secara bijak. Memperlakukan jejaring sosial di dunia maya selayaknya berperilaku di dunia nyata. Berhati-hati mengucapkan sesuatu, menjaga reputasi diri, dan tidak berlebih-lebihan.
Menurut hemat saya, Anda tidak perlu mengkhawatirkan adanya Background Check Medsos, apabila menggunakan media sosial dengan bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H