Di awal-awal kariernya Pak Soleh sempat bekerja sama dengan pemodal. Diberi peralatan, tempat, dan target penjualan.
Sekian tahun usaha bersama orang lain membuatnya tidak betah. Demi memupus tekanan kerja, kemudian M. Soleh memutuskan untuk mundur.
Career Switch. Dari bekerja di bawah perintah orang lain beralih ke usaha sendiri, yaitu pangkas rambut DPR sampai sekarang. Business hours berlangsung dari pukul 8 pagi hingga 5 sore.
Sebagai entrepreneur, M. Soleh tidak menentukan target muluk-muluk. Terpenting hasil usaha dapat menghidupi istri dan anak-anaknya.
***
Ternyata mengasyikkan berbincang dengan Pak Soleh. Tahu-tahu pangkas rambut level DPR telah selesai.
Kepala menjadi bersih dari uban, rapi, serta terasa segar, rapi. Rambut kepala dicukur habis. Mau putih atau hitam tak pandang bulu, eh, rambut.
"Berapa?"
"Berapa saja."
Dari sinilah kebingungan saya berawal.
Menurut pembaca, berapa ongkos yang pantas untuk jasa potong rambut di bawah pohon rindang (DPR)?