Beberapa hari belakangan saya punya rencana pangkas rambut. Berarti ada bagian rambut yang melengkung ke atas, alias panjang tidak karuan dan tidak rapi.
Berhubung rencana tersebut tidak diberi tanggal, maka ia tidak pernah menjadi action plan.
Selasa kemarin, saya mengurus penggantian kartu ATM. Umurnya 5 tahun lebih sekian hari. Masa berlakunya habis.
Tidak butuh waktu lama urusan selesai. Tidak jauh dari kantor cabang Bank pelat merah itu, saya melihat tukang pangkas rambut. Bukan berada di kios atau ruko ber-AC. Bukan.
Tukang pangkas rambut itu menempelkan cermin dan peralatan cukur pada sisi pagar sebuah rumah terbengkalai.
Lantai tanah tertutup serpihan rambut. Di bagian lain terdapat papan-papan tersusun untuk menutup selokan penuh sampah mengambang di atas air kehitaman.
Atapnya serupa tenda merah, dipasang pokoknya agar dapat mengurangi paparan sinar matahari. Juga sebagai penghalang pandangan dari luar.
Hawa sejuk ASE (Angin Semilir), bukan AC, campur debu berasal dari jalan beton, yang di atasnya melintas kendaraan roda dua dan empat. Meskipun tidak rindang, dua pohon di kiri kanan mengapit.
Dengan ciri-ciri di atas, bolehlah saya menggolongkannya sebagai tempat pangkas rambut DPR (di bawah pohon rindang).