Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kecelakaan Beruntun Tol Jatinegara dan Pentingnya Menjaga Jarak Aman

9 Juni 2023   20:06 Diperbarui: 9 Juni 2023   20:18 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah sedan ditabrak dari belakang. Memicu 5 kendaraan mengalami tabrakan beruntun di ruas tol dalam kota Jakarta, Jumat (9/6/2023) siang. Dalam kecelakaan tersebut 2 orang, termasuk seorang WN India, terluka dan segera dirawat di rumah sakit (sumber).

Menurut keterangan, 5 kendaraan melaju di lajur cepat dari arah Tanjung Priok menuju Cawang. Di Km 03.600 tol Jatinegara satu sedan ditabrak dari belakang oleh kendaraan lain. Peristiwa tersebut mencetuskan kecelakaan beruntun.

Belum terinformasi tentang identitas kendaraan penabrak pertama penyebab kecelakaan beruntun tersebut.

Berdasarkan berbagai peristiwa kecelakaan serupa, ditarik dugaan penyebab:

  • Bahwa salah satu atau lebih pengemudi yang terlibat kecelakaan beruntun telah berlaku ceroboh (tabrak bekang atau mobil depan mendadak mengurangi kecepatan).
  • Bisa jadi cuaca panas dan kering di ruas tol menyulut kelelahan bagi pengemudi, yang kemudian berpengaruh terhadap konsentrasi dalam mengendalikan kendaraan.
  • Satu atau lebih pengemudi tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya, sehingga daya pengereman tidak mampu menghindari terjadinya kecelakaan.

Nah, artikel ini membatasi pembahasan pada jarak aman dan daya pengereman.

Kompas.com menyebut ada 7 faktor penentu daya pengereman, yaitu: kondisi permukaan jalan (basah/kering), elevasi wilayah, cuaca, bobot kendaraan, konstruksi sistem rem (mekanis/hidrolis), keadaan ban, dan timing pengereman. Ditambah kemampuan waktu reaksi pengemudi (sumber).

Waktu reaksi merupakan kecepatan pengemudi melakukan pengereman, dari mengenali suatu tanda bahaya hingga menginjak pedal rem demi menghentikan kendaraan.

Selama terjadinya reaksi ada jarak, yang telah dilalui oleh kendaraan. Disebut juga thinking distance.

Waktu reaksi tiap orang berbeda, yakni di kisaran 0,2-0,9 detik. Tergantung usia, kelelahan, konsumsi alkohol atau tidak, dan gangguan yang dapat mengalihkan perhatian (distraksi).

Jarak henti, atau dikenal sebagai jarak aman, adalah panjang ruang yang diperlukan kendaraan dari keadaan melaju sampai berhenti total. Jarak aman tersebut adalah gabungan daya atau jarak pengereman dan waktu reaksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun