Pedagang itu menghidangkan keresek hitam berisi singkong goreng. Padahal saya memesan seduhan Liong. Macam mana pula ini?
Jumat pagi kemarin mentari memancarkan kehangatan. Ceria kembali setelah beberapa hari murung di balik mendung. Selama itu, gerimis bahkan hujan seharian menghalangi kegiatan rutin jalan kaki.
Keluar rumah demi melemaskan otot-otot kaki sambil menyerap kehangatan matahari. Saya menuju jalan raya.Â
Menyeberang. Berjalan-jalan di kebun negara. Maksud saya, kebun percobaan milik Kementerian Pertanian yang ditinggalkan oleh para penelitinya, lantaran pindah kerja ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kebun dengan beragam tanaman dibangun sejak zaman kolonial sebagai pusat penelitian pertanian. Sekarang, selain untuk menampung tenaga administrasi, tanah luas dan kompleks gedung itu sekarang digunakan untuk entah.
Selanjutnya menuju ke pinggir jalan. Istirahat di bawah pohon manggis. Duduk pada dingklik, hendak menyeruput kopi sekalian cari inspirasi.
Kepada Pak Yana, penjual kopi seduh di atas sepeda motor, saya memesan kopi Liong Bulan diaduk dua kali. Bagi saya, kopi saset dikacau merata akan terlalu manis.
Eh, ternyata yang datang keresek hitam berisi singkong goreng. Lho kok?
"Buat camilan. Kopi segera disiapkan."