Ia serupa relung renung penghasil inspirasi. Arkian chatGPT mengambil alih peran petak ukuran kira-kira dua kali dua setengah meter itu.
Selaku penulis sejatinya ia memiliki beragam kanal untuk memetik gagasan. Bisikan-bisikan itu menjadi pijakan dalam mengonstruksi kisah-kisah layak disiarkan kepada khalayak pembaca.
Begitu cara ia meraih penghasilan. Lantaran ia memiliki harta berupa berbagai saluran lazim untuk memantik inspirasi.
Seperti, ketika berbicara dengan alam. Membaca perpustakaan, koran dan majalah. Bertualang di lubuk lamun. Memandang hitamnya secangkir kopi. Berbaring di ranjang sebelum mematikan diri.
Termasuk satu ruang penting yang menghasilkan paling banyak buah pikir, yaitu kamar mandi.
Di bilik berlantai tidak licin, meski terpapar limpahan air, ia melakukan berbagai kegiatan.Â
Setidaknya ada lima waktu ia bersuci. Dua kali membilas tubuh. Lima enam kali menguras kantung kemih.
Pada pagi hari ia demikian betah duduk di keramik putih demi menurunkan berat badan, barang seperempat hingga setengah kilogram.
Selanjutnya, ihwal kegiatan alamiah berubah seluruhnya. Era kecerdasan buatan merombak tatanan penulis produktif itu.
ChatGPT. Satu terobosan dari teknologi artificial intelligence (AI) yang menyediakan layanan percakapan bermutu tinggi. Pengguna berbincang layaknya saling menanggapi, sebagaimana halnya dengan fitur aplikasi percakapan yang ia kenal sebelumnya.