Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Perhatikan 8 Hal Ini sebelum Menentukan Lokasi Bisnis Kuliner

18 Februari 2023   07:09 Diperbarui: 18 Februari 2023   19:17 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membuka usaha bisnis kuliner. Sumber: Shutterstock/ChameleonsEye via Kompas.com

Setelah menetapkan konsep, tantangan berikutnya adalah mencari tempat. Lokasi tepat adalah salah satu kunci sukses bisnis kuliner.

Baca juga: Perlukah Merancang Konsep sebelum Membuka Bisnis Kuliner?

Satu ketika yang sudah lama, saya mendampingi seorang teman. Pemilik sebuah restoran di Bali itu ingin memindahkan lokasi usahanya dari Sanur ke sekitar Kuta. Mengingat jangka waktu kontrak tempat hampir habis.

Ternyata mencari lokasi baru yang pas dengan sifat bisnis bukanlah perkara mudah. Perlu waktu tidak sebentar dan diskusi panjang lebar dengan pemilik. Berikut disampaikan pertimbangan dalam menentukan lokasi bisnis kuliner.

1. Kemampuan Keuangan

Menghitung biaya sewa sesuai perkiraan atau proyeksi kemampuan usaha untuk mendatangkan omzet. Termasuk ukuran luas.

Pemilik boleh menghitung beban sewa sebesar 10, 15, bahkan sampai 25 persen dari postur laba-rugi bisnis kuliner. Tidak ada patokan pasti. Tergantung kebijakan masing-masing sesuai konsep dan proyeksi keuangan ditetapkan.

Menurut pengalaman, biaya sewa tempat 17,5 sampai 25 persen dari omzet adalah hitungan moderat.

Foto lokasi restoran oleh Shvets Anna dari Pexels
Foto lokasi restoran oleh Shvets Anna dari Pexels

2. Menghitung Jumlah dan Keadaan Pelintas

Daerah dengan lebih banyak pelintas (pejalan kaki maupun pengguna jalan) berpeluang menghadirkan kunjungan. Pembeli baru yang kemudian dibina menjadi pelanggan. Penanda (signage) mudah dibaca adalah nilai tambah.

Mesti diperhatikan juga keadaan jalan dan kecepatan kendaraan yang melintas. Sisi jalan dengan pelintas pulang dari tempat kerja lebih memiliki potensi, daripada lajur di seberangnya. 

Berjualan di tepi jalan dengan lalulintas lebih cepat akan kurang menguntungkan, ketimbang ruas dengan arus lambat.

3. Cocokkan dengan Target Pembeli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun