Konsep bisnis kuliner meliputi jenis makanan minuman, gaya penyajian, suasana termasuk lokasi. Pemilihan tempat akan menyediakan pasar bagi konsep telah ditetapkan.
Misalnya, warung nasi harga menjangkau kantong karyawan akan berada di balik tembok perkantoran. Atau penjual jajanan anak-anak di depan sekolah atau permukiman padat penduduk.
4. Lokasi Mudah Terlihat
Calon pengunjung mudah melihat tempat bisnis kuliner. Dibantu dengan adanya penanda yang terbaca jelas dengan tulisan tegas. Bukan huruf ukir-ukir yang menjadikan pembaca berpikir-pikir.
5. Akses
Jalan menuju lokasi mudah dicapai dengan berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan. Juga terdapat cukup lahan parkir kendaraan.
6. Menilik Usaha Sekitar
Sebisa mungkin hindari bersaing dengan usaha sejenis yang lebih dulu ada. Mungkin bukan perkara besar, namun dengan kondisi kompetisi ketat akan membuat lebih berat upaya merebut perhatian pembeli.
Namun sebaliknya, usaha sekitar kadang memberikan lingkungan bagus bagi bisnis kuliner. Penjual es dan minuman dingin lebih menarik perhatian bila berada di dekat lapangan olahraga. Cuaca panas pula.
7. Regulasi
Tiap wilayah dibagi berdasarkan peruntukannya. Permukiman dengan daerah komersial akan memiliki konsekuensi regulasi masing-masing.
Sampai skala tertentu barangkali usaha makanan minuman di wilayah hunian warga dibolehkan. Daerah diperuntukkan bagi kegiatan komersial tentu saja ideal untuk mendirikan usaha kuliner.
Pelajari ihwal perizinan melalui instansi pemerintah setempat agar kelak tidak menjadi masalah yang merugikan.
8. Informasi Tambahan
Temukan keterangan tentang potensi wilayah sekitar bagi bisnis kuliner. Â Dapat diperoleh dengan ngobrol ngopi bareng warga sekitar. Atau dari mereka yang pernah menjalankan usaha makanan minuman di sana, tapi tidak sukses. Itu dapat menjadi masukan bagus.
Akhirul Kata
Paling tidak dengan 8 pertimbangan tersebut, teman saya memutuskan untuk menyewa tempat di antara Seminyak dan Denpasar. Ia membuka Japanese Restaurant dengan target market terbanyak adalah turis Jepang.