Rencana vaksinasi gagal. Pulang dengan tangan hampa. Melalui jalan lain menyusuri gang. Ternyata malah makan olahan aneka sayur mentah dibumbui saus kacang yang enak.
Situs web Dinas Kesehatan Kota Bogor menuturkan, vaksin Covid-19 booster kedua bagi masyarakat umum  diberikan mulai tanggal 24 Januari 2023. Vaksinasi bagi warga berusia lebih dari 18 tahun dilayani di fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau pos pelayanan vaksinasi COVID-19 (sumber).
Menuju Puskesmas
Mumpung masih pagi, sekalian berolahraga, puskesmas berjarak 1 kilometer enaknya ditempuh dengan berjalan kaki. Melewati kondisi trotoar beragam.
Satu jalur memakai konblok. Bagian lain menggunakan batu alam dengan pemandu untuk penyandang disabilitas. Kadang guiding block ini terpotong menabrak pohon. Sesekali berbelok patah sudut 90 derajat.
Dua puluh menit kemudian tiba. Kepada petugas di puskesmas saya bertanya, di mana antrean vaksin? Satpam menjawab, vaksin booster kedua belum datang. Beuh...!
Menyusuri Gang
Ya sudah. Gagal ikut program vaksin booster, balik badan. Agar tidak terasa capek, maka rute pulang dibuat berbeda. Tidak lagi melalui tepian jalan besar, tapi menyusuri gang. Menikmati suasana sejuk di balik teduhnya hunian berimpitan.Â
Selama perjalanan, melihat: tukang sayur, penjaja lauk matang lima ribuan, penjual es. Termasuk penjual getuk, dodongkal, kue ali, brondong manis)*. Beberapa warga juga membuka warung kelontong atau menjual makanan.
Saya menghentikan pedagang yang menjajakan buah. Anggur, pisang, apel, semangka potong, belimbing, lengkeng, anggur, dan buah naga sudah dikemas. Tiap-tiap dihargai sepuluh ribu rupiah, kecuali buah naga Rp15.000,00 per bungkus.
Ke dalam tas kain saya masukkan masing-masing sebungkus anggur dan apel, ditukar dengan selembar uang dua puluh ribu rupiah.