Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kolesterol total dan LDL turun. Tapi kadar trigliserida yang sudah tinggi makin naik. Apa yang salah?
Salinan berupa kertas merah muda menyatakan:
- Kolesterol total ada di bawah nilai rujukan (173 mg/dl, ambang batas 199 mg/dl).
- Kolesterol LDL dapat ditoleransi, yaitu 115 mg/dl dari batas 160 mg/dl.
Bagus dong! Di bawah batas. Turun dari hasil uji lemak darah pada tiga bulan lalu, 210 mg/dl (kolesterol total) dan 140 mg/dl (LDL).
Penurunan di atas berkat mengurangi makan digoreng/ditumis (padahal gorengan demikian menggoda), tidak makan olahan daging (sapi, kambing), dan makanan lain yang memicu kenaikan kolesterol.Â
Juga rutin mengonsumsi beras merah, buah dan sayur, ikan dipepes atau dibakar (ikan tidak digoreng sehingga pilihannya terbatas).
Turunnya kadar kolesterol dalam darah membuat lega dan menyenangkan jiwa.Â
Sudah sekian lama persoalan kolesterol menjadi salah satu pemicu penyakit kronis yang saya alami. Namun saya tidak akan memaparkan akibat buruk dari kolesterol tinggi terhadap kesehatan.
Kolesterol tinggi menyebabkan dokter meresepkan obat-obat penurun kolesterol yang terlalu banyak bagi saya.
Maka dari itu, sejak bulan November tahun lalu berusaha keras tidak makan makanan yang memancing peningkatan kolesterol, kemudian mengonsumsi bahan yang kira-kira bisa menurunkannya.
Mudah-mudahan pada masa berikutnya saya bisa mempertahankan jumlah kolesterol di dalam darah.