Ada yang bilang, nanas dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Benarkah?
Bersebelahan dengan pedagang kopi seduh di atas sepeda motor di bawah pohon manggis, yang ternyata tidak magis, ada penjual nanas madu.
Terlihat tumpukan nanas. Di atas meja kayu terletak nanas belum dikupas dan sudah dikupas. Seorang pria dan, kuat dugaan, istrinya sedang mengupas nanas.Â
Buah dari Pemalang itu lebih kecil daripada nanas yang biasa saya lihat. Rasanya manis, kata penjualnya.
Menurut pria yang sedang mengupas nanas, ia mendapatkan komisi Rp 2 ribu dari setiap nanas terjual.
Ternyata suami istri yang saya lupa menanyakan namanya menjualkan barang milik "bos" yang memang berasal dari Pemalang.
Ah, saya lupa juga menanyakan, di mana mereka tinggal atau dari mana mereka berasal. Bener bener gak bakat jadi jurnalis dadakan.
"Sehari paling banyak (terjual) 40 buah. Bisa kurang, kalau lagi sepi." Kemudian ia melanjutkan, "bisa nurunin kolesterol!"
Saya bermasalah dengan kolesterol tinggi, mengingat belum sepenuhnya mampu mengendalikan pola makan. Masih tergoda dengan gorengan, roti, dan sebagainya.
Bulan November tahun lalu saya menjalani pemeriksaan laboratorium. Hasilnya menunjukkan:
- Kandungan kolesterol total tinggi, 210 mg/dl dari batas 199 mg/dl.
- Kandungan trigliserida tinggi, 208 mg/dl dari batas 150 mg/dl.
- Lainnya aman, masih di bawah batas.