Tahun lalu rumah mengalami pemeliharaan lumayan berat.Â
Rumah berdiri sejak tahun 1975 dicat ulang pada bagian luar dan dalam serta perbaikan atap. Lainnya adalah pekerjaan merapikan bagian-bagian kecil agar terlihat lebih estetik.
Perbaikan atap adalah pekerjaan besar. Bocor pada banyak titik ketika hujan deras.Â
Air merembes melalui sela-sela dinding ruang keluarga. Menetes di kamar-kamar sehingga mesti meletakkan ember di bawahnya.
Akibat rembesan dan bocor, plafon di beberapa bagian berwarna hitam (jamur) bahkan runtuh.
Rumah bocor dan rapuh akibat termakan usia. Oleh karena itu, jalan keluarnya bukan tambal sulam, tapi melakukan perbaikan besar-besaran. Bahkan konstruksi di beberapa bagian diubah.
Sebagai informasi, kerangka atap dibuat dari kayu. Penutup atap adalah genteng plentong dari tanah liat dibakar.
Air dari genteng meluncur ke talang yang sebagian masih menggunakan seng, sebagian lagi beralaskan karpet talang (lapisan dengan lembaran merah ini hasil perbaikan tambal sulam). Talang bagian belakang adalah beton cor.
Air di talang tidak segera meluncur ke pembuangan menjadi salah satu sebab rembes.