Pagi sedikit mendung. Keluar dari area RSUD belok kanan berturut-turut terdapat: penjual bubur ayam di gerobak, rumah makan Padang siap-siap buka, dan sebuah kedai nasi rames sudah buka. Maka kedai nasi menjadi haluan untuk sarapan.
Gerai berukuran kira-kira 4x6 meter persegi berdiri di satu sudut halaman luas. Etalase kaca, ruang kecil untuk mengolah makanan, meja kursi terletak di atas lantai keramik putih mengesankan lingkungan bersih.
Baru hendak melihat sajian, seorang pria sigap meninggalkan kegiatan menata nasi kotak pesanan. Menghampiri lalu menawarkan aneka pilihan hidangan.Â
Juga merekomendasikan menu andalan yang juga menjadi isian kotak: nasi liwet dengan ayam goreng serundeng, tahu tempe, lalap, sambal, dan semur jengkol.
Itu pilihan pada kunjungan berikut. Sekarang saya meminta menu yang tidak kalah menarik: nasi gudeg, krecek, telur bulat, sambal, dan lalap.
Tak perlu lah diceritakan bagaimana lahapnya menyantap hidangan tersebut.
Saya hendak menyampaikan, betapa sigapnya pemilik warung terhadap tamu. Cekatan menawarkan produk dengan ramah, kendati tengah menata 50-an nasi kotak pesanan pihak rumah sakit.
Pelayanan menyenangkan membuat rasa nyaman yang kemudian membangkitkan selera. Pada kesempatan berikutnya, saya berencana sarapan lagi di warung sederhana tersebut.