Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Selamat dari Serbuan Warga Berkat Teman Main Kartu

16 November 2022   06:38 Diperbarui: 16 November 2022   07:00 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi serbuan warga oleh Syahdannugraha dari pixabay.com

Pada satu proyek yang lokasinya jauh, seperti biasa saya menghadapi kerumunan warga yang meminta kompensasi. Ingin mencicipi kue proyek bernilai lumayan.

Gerombolan warga menyambangi basecamp. Serbuan membuat teman-teman pelaksana lainnya tunggang langgang. Saya sendirian menghadapi mereka.

Aspirasi warga diwakili oleh seorang pria berseragam loreng. Dengan menggelegar pria dari salah satu kesatuan di kabupaten Bogor itu menyampaikan tuntutan warga. Di belakangnya warga berteriak mengamini.

Saya sudah sampaikan bahwa proyek tersebut demi kepentingan masyarakat. Seyogianya tidak ada gangguan yang menghambat pelaksanaannya.

Seusai proyek dan jika memungkinkan, maka fasilitas umum di sekitar akan dibenahi. Namun belasan warga tersebut tetap ngotot minta mentahnya saja.

Yang saya mengerti, mereka tidak mewakili banyak warga, tapi akan menggunakan uang melulu untuk kepentingan kelompoknya.

Di tengah perdebatan panas tiba-tiba saya teringat sesuatu. Dari saku menarik telepon genggam. Menekan angka-angka.

Sambil mengeja name tag di dada tentara tersebut, saya bercakap akrab dengan lawan bicara di telepon.

"Maaf, akhir-akhir ini tidak bisa ikut main kartu. Oh ya mau tanya, pak Pieter mengenal pak Ali (nama samaran) dari kesatuan ******?"

"Kenapa? Ada masalah?" Berikan telepon kepadanya," seru pak Pieter dari seberang.

Kemudian saya hanya mendengar pak Ali berkata, "siap, Ndan. Siap, Ndan," seraya agak menyingkir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun