Berbagai cara telah ditempuh. Makhluk bandel tidak juga keluar. Akhirnya pria yang mengaku akrab dengan dunia klenik itu pulang.
"Mau dibacakan dari jauh," katanya.
Akhirnya seorang ibu mengelus-elus punggung wanita kesurupan, berbicara lembut, dan memberinya minum. Ia juga meminta kepada semua orang agar pulang. Tidak berkerumun lagi. Tidak menambah beban pikiran si wanita kesurupan.
Rupa-rupanya ibu tersebut cukup memahami ilmu kejiwaan. Ia menduga, wanita itu mengalami masalah kesehatan mental.
Untuk sementara ia terlebih dahulu membuatnya nyaman. Tidak terganggu karena ditonton oleh banyak orang.
Jadi, kata beliau, diamkan saja dulu agar yang "kesurupan" tenang. Nanti juga hilang. Sebaiknya berkonsultasi lebih lanjut dengan psikolog untuk terapi pengendalian perilaku, pikiran, dan emosi. Atau psikiater untuk memperoleh resep sesuai keadaan kesehatan pasien.
Ingat pengalaman di atas, saya meminta staf agar segera menyiapkan kendaraan dan membawa karyawati itu ke rumah sakit.
"Rumah sakit? Bukan ke orang pinter?" Tanya sekian orang secara serentak.
Di rumah sakit, saya berharap ada profesional yang dapat mengatasi kasus kesurupan tersebut. Tenaga medis di Unit Gawat Darurat segera menangani pasien dan segera menyuntikkan sesuatu.
Dokter menerangkan kepada kami, "sekarang tertidur pulas. Kejang, tidak mampu berbicara akibat gejala penyakit lambung akut. Saat itu ia menahan nyeri sangat hebat."
Pihak keluarga yang mendampingi membenarkan pernyataan dokter bahwa putrinya memiliki riwayat penyakit maag.