Sambo adalah pejabat yang mengotori alam kemerdekaan Republik Indonesia. Hoegeng mencontohkan kejujuran dan kesederhanaan. Kita mau meniru yang mana?
Irjen Pol (nonaktif) Ferdy Sambo berhasil membohongi banyak orang, dengan tangisan Bombay dan kisah baku tembak. Skenario terbongkar.
Dipetik dari pemberitaan yang diolah Litbang Kompas, 4 orang menjadi tersangka. FS, Bharada RE, Brigadir RR, dan KM. Puluhan polisi lainnya diperiksa.
- Polda Metro Jaya: 4 Perwira Menengah dan 3 Perwira Pertama Polda Metro Jaya.
- Divisi Propam Polri: 3 Perwira Tinggi, 8 Perwira Menengah, 4 Perwira Pertama, 4 Bintara, 2 Tamtama.
- Bareskrim Polri: 1 Perwira Menengah dan 1 Perwira Pertama.
Kelakuan Ferdy Sambo membuat kinerja kepolisian RI disorot jutaan mata warga Indonesia. Sekelas jenderal berlaku sewenang-wenang dengan keji membunuh bawahannya sendiri.
Lebih jauh, berkembang rumor mengenai kekayaan tersangka pembunuh itu.Â
Harta milik Ferdy Sambo tidak terdeteksi di laman e-LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara secara elektronik) KPK. Katanya belum lengkap dokumen.Â
Gosipnya sih, sumber penghasilan terbesarnya berasal dari kegiatan membekingi prostitusi tingkat tinggi, judi online, mafia. Suatu kesimpulan yang sulit dipercaya.
Perbuatan Sambo setitik nila bagi institusi. Bisa jadi kepercayaan publik kepada Polri kian merosot. Anjlok.
Untuk mengembalikan reputasi, perlu keterbukaan sejujur-jujurnya dari pihak kepolisian ketika membabar kasus Brigadir J itu. Idealnya, anggota kepolisian memiliki semangat seperti Kapolri periode Mei 1968 -- Oktober 1971.
Jenderal Polisi (Purn) Drs Hoegeng Iman Santoso merupakan sosok legendaris tentang polisi jujur. Seorang tokoh publik yang selama hidupnya biasa saja, mengandalkan penghasilan hanya dari gaji. Bahkan dikabarkan, melalui ajudannya beliau menjual sepatu karena saat itu tidak memiliki uang. Satu hal yang mustahil bagi jenderal polisi aktif masa kini.