Kurang gaul atau ketinggalan zaman --bisa jadi: sebab dua-duanya---menelurkan ketaktahuan bab menyeduh kopi bukan dengan air panas. Pakai air dingin!
Umumnya jika memesan kopi, teteh penjaga warung menuangkan air panas ketika menyeduh kopi. Wangi kopi segera tercium.
Demikian pula bila menyeduh kopi di rumah. Cenderung menuangkan air saat masih mendidih ke dalam cangkir.
Jadi apabila kita meminta agar bubuk kopi disiram dengan air dingin, maka dapat dipastikan teteh penjaga warung akan membelalakkan alis matanya yang lentik. Coba aja!
Rabu kemarin, saya mampir ke sebuah kedai kopi di dekat rumah. Begitu duduk datang penawaran cold brew coffee. Apa pula itu? Kopi dingin pakai es?
Baiklah, berhubung cuaca lumayan panas, maka bibir menyetujui. Penasaran juga.
Pemahaman Sebenarnya
Ternyata, menurut penuturan mas Donny, cold brew coffee merupakan bubuk kopi hitam yang direndam dalam air matang, dengan suhu kamar (20-25C). Kemudian didiamkan selama 12 jam, jika di ruangan biasa. Sedangkan penyimpanan dalam kulkas butuh waktu minimal 16 jam.
Ealah, ternyata berbeda dengan pemahaman di dalam benak saya.
Komposisinya adalah: 50 gram kopi Arabika (atau Robusta, tergantung selera) dicampur dengan air matang suhu ruangan sebanyak 500ml.