Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Rahasia Mengolah Ikan Gabus Asin Rasa Keju

23 Mei 2022   06:56 Diperbarui: 24 Mei 2022   14:05 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi hangat, ikan gabus asin, tahu goreng, sambal hijau, dan lalapan siap disantap (dokumen pribadi)

Dokter menyarankan agar saya mengurangi konsumsi garam secara drastis. Terkait tekanan darah tidak stabil sebagai salah satu penyebab serangan penyakit kronis.

Namun demikian, ada saja keinginan untuk melanggarnya. Bukan kepingin makanan ditambah garam agar tidak hambar. Bukan pula terdorong oleh keinginan untuk menjajal kastengel yang masih tersisa, kendati lebaran sudah lewat.

Sesekali ingin merasakan olahan ikan asin. Enak dicocol sambel, disantap dengan lalapan. Apalagi ketika masuk ke dalam mulut ditemani petai bakar atau jengkol goreng. Beuh.... eta mah meni mantap pisan euy (bhs. Sunda: itu memang mantap sekali).

Empat dekade lalu saya makan ikan asin yang tidak begitu asin. Bukan seperti ikan kering yang tawar. Terasa lebih mirip keju. Begini ceritanya.

Satu ketika pulang dari turne (kunjungan dinas ke daerah), Ayah (sekarang almarhum) membawa ikan asin ukuran besar. Ikan gabus asin yang dagingnya tebal itu diolah menjadi hidangan istimewa. Rasa yang tadinya terlalu asin lantas berkurang. Tinggal rasa gurih mendekati rasa keju.

Apa rahasianya? Bagaimana cara membuatnya?

Saya mencoba mengingatnya. Waktu itu tidak sempat menyimak secara saksama proses pembuatannya. Hanya sedikit tahapan yang saya tahu. Tidak ada salahnya mencoba.

Seperempat kilogram ikan gabus asin ditebus seharga Rp 28 ribu. Saya pilih yang berukuran kecil. Ikan gabus asin ukuran besar (daging lebih tebal) mungkin sedikit lebih mahal, Rp 30 ribu per-seperempat kilonya.

Bukan soal harga. Saya mengkhawatirkan kendala dalam proses pengolahannya, sehingga hasil kurang sempurna.

Ikan gabus (snakehead) juga dikenal dengan nama bocek, aruan/haruan, atau kutuk. Di pasaran, ikan gabus asin umumnya sudah dibelah dua. Jadi mudah mengolahnya menjadi apa saja. Ditumis atau digoreng begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun