Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Meneladani Sifat Rasulullah dalam Berbisnis

13 April 2022   16:56 Diperbarui: 13 April 2022   17:00 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pedagang naik unta oleh chiplanay dari pixabay.com

Seorang kawan baik, santri dari Gresik, memberi wejangan saat saya baru membuka usaha pengadaan barang dan jasa, "hendaknya meneladani sifat Rasulullah dalam berbisnis!"

Saya pun menyanggah, "Muhammad SAW kan seorang nabi. Terlalu sempurna! Gak mungkin kita mencontoh perilakunya."

Sang kawan berkata, "beliau bukan malaikat, tapi manusia biasa yang dzat-nya sama dengan kita. Perilaku dan sifatnya bisa ditiru oleh manusia berakal."

***

Awalnya saya fokus di bidang pengadaan barang. Proyek pertama adalah pengadaan mebeler (meja + bangku siswa dan guru, papan tulis, lemari) untuk kelas Sekolah Dasar.

Meja bangku tersebut terbuat dari kayu keras kelas 2, dipesan dari pengrajin di Sumedang yang telah memperoleh persetujuan dari pihak pemesan, yaitu Dinas Pendidikan. Gambar, bahan, dan kualitas sudah ditentukan. Jadi tinggal memesan sesuai spesifikasi.

Tidak terbatas pada usaha pengadaan mebeler, juga menyuplai peralatan lainnya. Dari kegiatan pengadaan untuk Pemda, berkembang ke pengadaan bagi instansi pemerintah lainnya.

Palugada! Apa yang lu mau, gua ada.

Bisnis berlangsung normal. Barang dibuat sesuai spesifikasi. Setelah barang diterima, saya pun menerima pembayaran sesuai kontrak. Bila dihitung, keuntungan lumayan besar setelah dipotong PPN dan PPh.

Namun itu kotor. Masih dipotong dengan biaya pemeriksaan, biaya pembuatan kontrak, biaya di tiap-tiap meja untuk minta tanda tangan, biaya perolehan proyek. Setidaknya itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun