Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Asyik, Saya Tidak Termasuk dalam Big Data ala Luhut

17 Maret 2022   07:58 Diperbarui: 17 Maret 2022   08:11 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi big data oleh geralt dari pixabay

Lantaran satu petisi, maka wadah dunia untuk perubahan itu kerap mengirimkan ajakan yang lain. Tak harus ditandatangani semua, kita bisa menyeleksinya.

Platform digital tingkat dunia itu mewadahi kampanye, penghimpunan pendukung, dan mendesak pihak pemegang kepentingan, atau pengambil keputusan, untuk mencari solusi atas sebuah permasalahan. 

Petisi disampaikan bisa menyangkut tentang: kebijakan/aturan yang dianggap keliru, mahalnya minyak goreng, keadilan, dan banyak perkara lainnya.

Penanda-tangan gugatan terhadap sebuah fenomena atau suatu kebijakan itu, sepengetahuan saya, bisa mencapai ratusan ribu orang.

Melalui email juga, sebuah organisasi mengirimkan pertanyaan-pertanyaan. Kuesioner merupakan pertanyaan terstruktur sebagai bahan penelitian kualitatif atau survei. Hasilnya dicatat, diolah, dan dianalisis secara seksama. 

Responden terpilih bisa saja merupakan sampel yang sekiranya bisa mewakili karakteristik seluruh warga sebuah negara.

Paling besar adalah Sensus Penduduk Indonesia meliputi seluruh penduduk terdaftar. Dilakukan dalam jangka waktu panjang dan melibatkan tenaga-tenaga profesional.

Selain disebarkan melalui surel, survei juga disampaikan ke sosial media, dan disisipkan pada website. Kompasiana pun memanfaatkan media tersebut dalam melakukan survei.

Seperti halnya big data yang disampaikan oleh Luhut Binsar Panjaitan beberapa waktu lalu. Mestinya ia merupakan hasil survei serius: dicatat, diolah, dan dianalisis secara seksama.

Big data merupakan hasil pemaknaan dari isi percakapan 110 juta orang di media sosial yang mendukung penundaan Pemilu 2024. Menanggapi tudingan sejumlah pihak yang meragukan validitasnya, Luhut bersikukuh bahwa big data tidak mengada-ada (sumber).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun