Cuaca mendung, sesekali ditandai hujan. Enaknya sih menyantap makanan berkuah. Hangat, segar, dan menggugah selera. Bakso adalah pilihan cepat.
Uap berkepul-kepul dari kuah di mana potongan seledri tenggelam, bawang goreng mengambang. Aromanya membuat pencernaan menggelepar. Ditambah godaan jajaran para pentol.
Kemudian penyuka bakso akan menambahkan kecap, saus tomat, cuka, sambal. Macam-macam selera.
Isiannya pun beragam. Ada yang lebih suka bakso tanpa memakai bihun atau mi kuning. Ada yang memakainya. Yang lain mungkin minta tanpa sayur. Untung tidak ada yang minta tanpa mangkuk.
Sebetulnya, ada berbagai cara menikmati bakso. Ini bukan hasil riset, tapi berasal dari pengalaman sendiri dan orang dekat.
Bening
Bakso dan kuah tanpa atau disertai sajian pelengkap (mi, bihun, kwetiau, sayur) dengan tidak dibubuhi kecap dan/atau saus. Paling ditambah irisan seledri, bawang goreng, sambal, dan cuka (lebih wangi memakai air perasan jeruk limau).
Dengan sajian bening, kuah dan bakso muncul rasa aslinya. Saya paling menyukai cara menikmati bakso dengan gaya ini.
Butek
Tampilan keruh terjadi akibat bakso bening ditambah kecap dan saus. Selera sih. Jumlahnya sesuai dengan keinginan masing-masing penikmat bakso.