Bagaimana cara dan berapa lama prosesnya? Jangan tanya saya. Ia hanya menegaskan: itu salah satu keuntungan bekerja sebagai relawan!
Dalam skala kecil dan dalam waktu sebentar, saya pun pernah menjadi relawan.
Tahun 2004 seorang kawan mengajak saya menjadi relawan. Pemborong senior tersebut mendirikan kelompok relawan wilayah Bogor untuk salah satu capres-cawapres. Dasarnya semata-mata karena rasa suka kepada pasangan tersebut.
Dan juga karena sebal dengan kinerja pengurus partai pendukung yang tidak sensitif terhadap sense of urgency. Diketahui, partai tersebut masih relatif baru. Green horn!
Pemborong yang juga tokoh disegani di Kota Bogor itu merogoh kantong sendiri dengan tambahan sokongan dari donatur, demi membiayai:
- Pertemuan-pertemuan penggalangan suara;
- Sewa bus untuk pertemuan pendukung di Jakarta;
- Pengadaan kaos dan atribut para pendukung;
- Dan sebagainya.
Saya dan relawan inti tidak mendapatkan imbalan atau gaji sepeser pun. Namun pengeluaran untuk makan, rokok, dan berhubungan langsung dengan kegiatan diganti secara penuh. Ya, kadang-kadang kami tidak melaporkan dengan utuh, sebab melihat dedikasinya yang tinggi.
Konon setelah Capres dan Cawapres diusung resmi menduduki tahta, Pemborong Senior tersebut memperoleh piagam sebagai tanda terima kasih.Â
Para relawan kembali ke kehidupan semula. Bukan sebagai orang partai.
Capek?Â
Iya, tapi karena sudah siap menghadapi konsekuensi sebagai relawan yang harus menyediakan waktu dan tenaga, maka rasa capek itu terbayar dengan menyaksikan mereka dilantik sebagai presiden dan wakil presiden. Melalui televisi.
Kendati tidak mendapatkan manfaat pendapatan dan politis secara langsung, ada beberapa hal positif yang saya rasakan jadi relawan.
- Meluaskan jaringan. Kegiatan yang intensif membawa kepada pertemuan dan pergaulan lebih luas. Kelak ketika sepenuhnya terjun ke dunia pemborongan, koneksi ini menjadi "modal" berharga.
- Menjadi bagian dari komunitas. Kelompok yang bukan sekadar teman, tetapi mereka mengenalkan ke lingkungan pergaulan luas. Karena itu, saya merintis usaha pemborongan beberapa tahun kemudian (2008/2009).
- Membangun kepercayaan diri di lingkungan baru. Jadi relawan menghadirkan kesempatan untuk mencoba hal kontemporer yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
- Mempelajari keterampilan baru. Memperoleh pengalaman anyar dan peluang belajar keterampilan yang dapat meningkatkan kualifikasi.
- Menantang diri sendiri untuk mencoba sesuatu yang berbeda, mempraktikkan keterampilan.
- Meningkatkan kemampuan. Seperti kemampuan berkomunikasi, negosiasi, dan berhadapan dengan berbagai macam kalangan.
- Bertemu beragam orang dan teman baru.
- Kegiatan relawan atas dasar kesukarelaan dan atas kehendak sendiri tentunya membawa kesenangan.