Di pinggiran sebuah pasar. Polwan berhenti untuk menegur kerumunan pedagang tanpa masker.
Seorang pria legam menceletuk, "Bu, kopit tos mangkat!" (Bu, Covid 19 sudah pergi/menyingkir/musnah).
Kehebohan tersebut saya dengar saat menyantap kupat tahu Bandung di atas trotoar.
Bah! Bukannya membungkus lalu membawanya pulang (take-away), tapi kok malah makan di tempat. Seperti biasa, saya berdalih: sudah aman dari Covid.Â
Lagi pula menyantap makanan di warung yang sepi, tidak (belum) ada pembeli lain.
***
Suara sirene pembawa kematian sudah jarang terdengar. Berita-berita duka di linimasa jauh berkurang. Pasukan "penertiban" pelanggaran PPKM tidak tampak berseliweran lagi di jalan. Khususnya di Kota Bogor.
Setelah pelonggaran PPKM dengan evaluasi berkala beberapa waktu lalu, lalulintas kembali ramai. Pelonggaran di tempat tertentu wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi, tunduk kepada ketentuan kapasitas (daya muat), dan --tentu saja---kepatuhan protokol kesehatan:
- Mencuci tangan dengan sabun.
- Memakai masker
- Menjaga jarak.
- Menjauhi kerumunan.
- Mengurangi mobilitas.
Kegiatan-kegiatan ekonomi mulai berkibar. Susah bagi saya menyeberangi jalan besar. Membutuhkan orang lain sebagai pemandu.