Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sibuk

3 Desember 2021   07:58 Diperbarui: 3 Desember 2021   08:08 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fajar enggan terbit
matahari terbirit-birit
menjerang mandi wangi kopi
sarapan sepotong roti

Pagi padat ngebut
meliuk-liuk mengejar waktu
membalap asap Ferrari, Lamborghini, dan
metromini dengan sumpah serapah: "diamput!"

Tiba di pabrik sebelum mesin absensi mendamprat
duduk mendampingi rutinitas
menyelesaikan tugas-tugas
penggerutu keparat

Jeda,
panas menghantam kepala
menggunduli bekal tengah hari:
nasi, sambal, dan sebelas teri

Rutinitas kembali menghardik
ngibrit masuk pabrik
mesin bising
sumpah serapah menggerutu
lelah yang sibuk

Senja letih
surya tenggelam
kopi hitam menyesap kelam  

Hingga tiba tenang paling sibuk
memungut jeda teramat pedih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun