Malam kelam. Gelap mencekam. Di kiri kanan jalan terhampar sawah. Pada beberapa bagiannya sesuatu bergerak-gerak mengikuti buaian angin. Sepi.
Sampai gerombolan pria terlihat menuju arah saya. Berjalan semakin dekat. Begitu berpapasan, lima atau enam lelaki muda itu bergerak ke pinggir. Membuka jalan agar saya melenggang tanpa hambatan.
Wajah-wajah mereka ketakutan, lalu bertempiar tunggang langgang.
Pada kesempatan lain, di suatu sore temaram, saya berkendara sendirian hendak mengunjungi rumah teman dalam rangka meminjam buku. Ia ke depan, mengamati mobil diparkir.
Di dalam rumah ia bertanya, "itu bareng siapa?"
Terheran-heran, saya menyatakan bahwa datang sendiri. Penasaran, ia menilik sekali lagi ke tempat mobil diparkir. Kosong. Memandang saya. Bengong.
Pada keesokan hari saya bingung. Seorang teman lain, kemarin, melihat saya mengemudi dengan santai melintasi sebuah perempatan jalan.
 "kemarin menjelang Magrib pergi dengan siapa?"
Ia sangat jelas melihat di jok penumpang ada seseorang pria legam berbadan besar. Mata merahnya memandang saya yang tenang-tenang saja.
Saya merinding dan mulai merasa takut. Itu adalah pendamping gaib, yang akan menjaga. Semacam pengawal mistis. Demikian guru spiritual saya menjelaskan.