Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pergantian Almanak

20 Oktober 2021   05:58 Diperbarui: 20 Oktober 2021   06:00 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi almanak (dokumen pribadi)

pagi hitam pejam kelam
renggut embun suci dari daun- daun
kata-kata  luruh
satu demi satu turut halimun
surut

malam karam dalam terang
bunga-bunga mekar hidangkan dimensi segar
kepak- kepak puisi kupu-kupu
membuka lembar baru

jejak- jejak almanak jelajah tanah
rambah lembah
tekuk liuk- liuk bukit-bukit
lekuk-lekuk  gelombang samudera berpilin-pilin
bergulung-gulung terjang luka lara
berguling-guling di riak-riak suka cita
juga cinta
menyongsong renjana senja

hingga rapuh merengkuh tubuh
lelah
luluh  
redup
padam pada malam

Kawan, perjalanan juga perubahan
serta angka-angka luruh  
adalah metamorfosis lumrah

pergantian almanak adalah paripurna:
rangkum bahagia mengangkasa
tatkala angka-angka
jatuh satu demi satu pada bilangan usia

***

Puisi dibuat dalam rangka memperingati hari kelahiran Kompasianer Zaldy Chan.

Selamat ulang tahun, Babang Jack

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun