Kok bisa?Â
Padahal dalam kegiatan usaha tersebut didukung oleh sistem yang telah disepakati.
Ada beberapa dugaan penyebab gagalnya warung pecel lele dan ayam goreng itu dalam melanjutkan usahanya.
Pertama, reputasi pemilik bisnis waralaba diragukan. Selama itu, tidak diketahui persis mengenai performa usaha yang menggunakan merek warung tenda tersebut.
Kedua, kurangnya pemahaman dan passion dari franchisee dalam usaha kuliner, terutama dalam penjualan pecel lele dan ayam goreng.
Ketiga, menyurutnya dukungan dari pewaralaba, sehingga kawan saya terseok-seok dalam pemenuhan bahan.
Keempat, persaingan usaha sejenis. Terdapat usaha pecel lele dan ayam goreng di sekitar, masing-masing menawarkan keistimewaan produk.
Baca juga:Â Pentingnya "Make a Difference" dalam Bisnis Kuliner
Faktor-faktor di atas adalah semata dugaan saya. Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia, Tri Raharjo, memberikan kiat bagi pemula yang ingin berbisnis waralaba:
- Peluang, semisal kebutuhan masyarakat sekitar atau pasar tersedia dan tingkat persaingan usaha sejenis
- Sesuaikan pilihan usaha dengan minat (passion).
- Pelajari prospektus penawaran, analisis investasi, proyeksi penjualan dan besaran keuntungan.
- Buat perkiraan potensi keberhasilan, dengan melakukan survei ke lokasi: berapa banyak usaha waralaba itu yang masih berjalan dan sudah tutup.
Selain itu, disarankan juga untuk melakukan langkah-langkah untuk menguatkan pertimbangan, sebagai berikut:
- Pilih lokasi yang tepat bagi jenis usaha dipilih.
- Memilih dengan cermat tawaran brand bisnis waralaba, dengan mendata lima besar pemain bisnis tersebut.
- Sepakati dukungan yang diberikan dan sistem manajemen ditawarkan.
- Lakukan perbandingan di antara bisnis waralaba serupa.
- Ambil risiko usaha yang manageable.
- Diskusikan pilihan tersebut dengan keluarga.
Bisnis waralaba adalah pilihan menarik.Â
Hanya dengan modal dan lokasi usaha sesuai, kegiatan usaha sudah dapat dijalankan. Sistem pengelolaan, bahan, peralatan, kualifikasi tenaga kerja bersumber dari pewaralaba. Tidak perlu trial and error.