Adakalanya seorang manajer atau leader terlalu intens memberikan perhatian kepada seorang anggota timnya.
Ia senantiasa mengingatkan apa saja yang harus dikerjakan. Turun tangan membantu mengerjakan tugas-tugas yang mestinya merupakan tanggung jawab anak-buahnya.
Bukan karena anak buahnya tidak mampu secara teknis, tetapi begitu lepas pengawasan, maka tugas-tugasnya tidak dikerjakan. Leader terpaksa turun tangan agar pekerjaan tidak terbengkalai. Juga agar tujuan utama tim dan perusahaan dapat tercapai.
Dalam situasi itu, manajer atau leader bak sedang menjadi baby sitter. Ia terjebak dalam situasi babysitting.
Merujuk pada thefreedictionary com, babysitting berarti:
- To take care of a child or children in the absence of a parent or guardian.Â
- To take care of or watch over someone or something needing attention or guidance.
Istilah di atas berkaitan dengan kegiatan pengawasan, perhatian terus menerus, dan pemanduan terhadap seseorang
Sebuah contoh kasus di bawah ini menggambarkan situasi babysitting secara riil.
Dalam suatu proyek konstruksi, biasanya, memiliki tim lapangan dalam penyelesaiannya. Dipimpin oleh seorang Project Manager (Leader proyek), kelompok tersebut terdiri dari:
- Site Manager (Leader di Lapangan).
- Tenaga Ahli bidang tertentu.
- Tenaga Ahli bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi.
- Tenaga Pelaksana.
- Drafter atau Juru Gambar.
- Tenaga Pembelian/Gudang.
- Dan seterusnya, disesuaikan dengan skala kerumitan pekerjaan.
Personel di atas bisa berasal dari pegawai tetap perusahaan kontraktor pelaksana proyek. Bisa juga ia bersifat on project basis, atau tenaga kerja yang direkrut khusus untuk menyelesaikan proyek itu saja.