Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pagi Paling Indah di Seminyak

10 Juli 2021   07:07 Diperbarui: 10 Juli 2021   07:18 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pagi cerah oleh Davidcmiller dari pixabay.com

Tiada kerabat. Tiada sahabat. Tiada pintu keluar. Gelap. Benak berputar. Dari mana lagi mendapatkan uang gampang dengan tempo pengembalian panjang? Sementara ia sebatang kara di wilayah ini.

Bila dalam dua hari biaya langganan tidak dilunasi, maka provider akan memutus sambungan internet. Padahal pendapatan utama gerai bersumber dari penjualan waktu koneksi kepada pelanggan untuk berselancar di dunia maya.

***

Apakah merupakan suatu keberuntungan atau bukan, mendadak Otis memperoleh tempat usaha berdasarkan selembar surat wasiat. Sahabat terbaiknya wafat, meninggalkan testamen di notaris yang menyatakan: setelah berpulang,  seluruh harta benda miliknya dibagi-bagikan kepada sahabat-sahabatnya.

Dalam hal keluarga pun kerabat, almarhum adalah sendiri. Dalam hal pertemanan, ia memiliki sahabat-sahabat. Oleh karena itu, rumah, kendaraan, perabotan, dan harta benda jatuh kepada sahabat-sahabatnya.

Segala hal mengenai tata cara peralihan, berikut biaya-biaya yang timbul akibat balik nama harta telah diatur dengan cermat. Juga disebutkan, kewajiban daripada sahabat-sahabat penerima aset tersebut adalah memeliharanya. Tidak untuk diperjualbelikan kembali. Perincian telah ditulis secara saksama tanpa kurang suatu apa. Para sahabat-sahabat hanya perlu menandatangani berkas, untuk kemudian menerima surat kepemilikan dan sejumlah uang dari almarhum.

Pria itu beruntung, menerima properti berupa sebuah usaha warnet)* masih berjalan, namun berada di tempat paling jauh di antara lokasi harta benda lainnya. Barangkali almarhum mengerti keadaan Otis yang melajang dengan pekerjaan serabutan.

Berbekal ransel besar, dokumen kepemilikan, kunci-kunci, dan uang warisan, selanjutnya Otis menaiki bus malam menuju Seminyak, Bali. Setelah sehari semalam perjalanan, akhirnya Otis bisa memandang warisan dari sahabatnya. Ketika rolling door ruko berlantai dua itu diangkat, tampak kaca gelap di mana pada permukaannya menempel deretan huruf berwarna putih:

INTERNET SHOP (Warung Internet)

Connection for your private and business purposes.

Open daily from 08.00 AM - 10.00 PM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun