Adalah sebuah kebodohan mutlak ketika memarahi dan memaki kurir, karena barang pesanan tidak sesuai bayangan. Apalagi kemudian mengingkari kesepakatan, dengan tidak membayar pesanan sesuai metode COD.
Kekeliruan besar yang mestinya dapat dihindari, jika memiliki wawasan dan mengerti seluk beluk bisnis online melalui marketplace.
Dunia teknologi informasi berkembang pesat. Tumbuhnya marketplace di lingkungan internet merupakan kondisi yang harus diterima.Â
Platform yang menjadi perangkat perantara bagi penjual dan pembeli itu merupakan kelaziman pada zaman kini.
Generasi kekinian menjadi terbiasa memanfaatkan kemudahan bertransaksi tersebut. Mau tidak mau, suka tidak suka, angkatan pendahulu --untuk tidak menyebut laskar old-- harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi tersebut.
Kendati tidak demikian sering melakukan pemufakatan melalui angin, saya beberapa kali menggunakan fasilitas marketplace dalam pengadaan barang.
Bahkan HP yang saya pergunakan pada saat ini diperoleh dari transaksi perdagangan online, menggantikan telepon genggam lama yang rusak.Â
Dengan memanfaatkan review dari berbagai blog, saya memperoleh gambaran tentang smartphone yang masuk akal, menurut kebutuhan dan kondisi kantong saya.
Saya menggunakan wahana perdagangan daring dari Tokopedia. Tidak ada alasan spesifik ketika memilih platform tersebut, meski saya memiliki akun di Shopee dan Lazada.
Semula, saya anggap wadah berbasis teknologi itu adalah himpunan fasilitas penjualan barang dengan sistem rumit, sehingga timbul keengganan untuk mengetahuinya lebih lanjut. Lagipula pada saat itu saya lebih suka memilih, memilah, dan bertransaksi secara langsung. Seeing is Believing.