Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Laksa, Jajanan Langka Penebus Rasa Rindu

11 April 2021   08:00 Diperbarui: 11 April 2021   08:08 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto warung laksa Bogor (dokumen pribadi)

Setelah sekian tahun, pada Sabtu kemarin, tidak sengaja saya melihat penjual laksa saat berolahraga jalan kaki. Demi menebus penasaran akan rasa terlupakan, saya rela menunggu gerai sampai siap melayani penjualan.

Setelah rapi, Mang Penjual meracik laksa: mengisi mangkuk dengan potongan ketupat, oncom, bihun rebus, taoge (kecambah) mentah, dan daun kemangi.

Foto meracik laksa (dokumen pribadi)
Foto meracik laksa (dokumen pribadi)
Campuran tersebut kemudian direndam dengan kuah santan berwarna kuning, lalu kuah dituang kembali ke dandang dengan menahan isiannya. Proses me-leop (pencelupan dengan kuah panas) itu berlangsung dua sampai tiga kali, dengan tujuan untuk "mematangkan" oncom, tauge, dan kemangi.

Setelah itu barulah mangkuk kembali diisi dengan kuah dan ditambahkan sepotong tahu. Tambahan telur rebus adalah opsional. Maka semangkuk laksa sudah siap disantap.

Foto sepiring laksa (dokumen pribadi)
Foto sepiring laksa (dokumen pribadi)
Berbeda dengan kuah soto kuning yang juga bersantan, kuah laksa berasa ringan di lidah. Gabungan antara garam, manisnya santan dan bumbu-bumbu pembentuknya membuat kuah demikian gurih. Jauh dari rasa kolak.

Proses pencelupan singkat, membuat tauge masih berasa "krenyes" ketika dikunyah. Oncom yang rasanya tawar menjadi enak ketika diseruput bersama kuah. Daun kemangi yang sudah layu menebarkan aroma merangsang bersama uap mengepul.

Secara keseluruhan, orkestrasi kuah santan kuning ringan, oncom, bihun, tauge, tahu, kemangi, ditambah sedikit sambal merupakan sajian unik yang membangkitkan selera.

Dalam sekejap mangkuk licin tandas. Enak. Mungkin para pelanggan sepikiran dengan saya.

Selama tiga puluh menit, Mang Penjual telah membungkus 20-25 porsi laksa yang dipesan orang untuk dibawa pulang.

Harganya? Rp 10 ribu semangkuk. Menjadi Rp 13 ribu, jika ditambah telur.

Sebagai makanan penutup, saya menyantap satu tusuk cungkring yang empuk. Sate cungkring terdiri dari beberapa kerat kulit kaki sapi matang berbumbu kacang khas yang ditusuk dengan lidi, tetapi tidak dipanggang sebagaimana sate biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun