Kucing-kucing tersebut tidak bernama, karena saya tidak mengadopsinya atau menampung untuk sementara. Juga tidak disediakan tempat tidur khusus.
Di mana dan bagaimana tidurnya?
Saya tidak sempat mewawancarainya. Yang pasti, mereka betah tinggal di sekitar rumah.
Tidak ada perawatan tersendiri, sebagaimana kucing-kucing "ningrat" lainnya. Namun demikian, mereka memperoleh jatah ransum tiga kali setiap hari, berupa masakan matang yang dijamin bergizi.
Sampai saat ini mereka masih betah, sehat, dan malas mencari makan ke tempat lain. Boro-boro berburu.
Dengan demikian, meskipun tidak menampung kucing-kucing dalam waktu sementara (foster) dan selamanya (adopsi), saya memberi kucing-kucing tersebut makanan yang baik.
Tetangga di depan rumah juga menyediakan makanan prasmanan bagi para kucing yang ada di halaman masjid.
Kucing-kucing terbuang merupakan makhluk hidup yang layak memperoleh makanan baik, kendati bukan kucing adopsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H