Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak pada krisis multidimensi. Selain menimbulkan bencana kesehatan, pandemi juga telah mengubah tatanan sosial dan ekonomi.
Pembatasan dan kekhawatiran menyikapi pandemi telah mengubah mekanisme penawaran dan permintaan dalam masyarakat, yang pada gilirannya menimbulkan efek berganda terhadap agregat perekonomian.Â
Menurunnya produksi, terjadinya gelombang PHK, merosotnya daya beli adalah sebagian contoh munculnya dampak krisis.
Akhirnya kondisi keluarga pun menjadi rapuh. Urusan perut menjadi prioritas utama. Berkembang permasalahan keuangan yang menderaÂ
Namun demikian, peluang untuk menjalankan wirausaha merupakan salah satu jalan keluar terdekat.Â
Belakangan muncul pelaku-pelaku usaha baru, semisal pedagang minuman sasetan bersepeda motor, lapak mobil, penjual masker, penjual melalui situs penjualan daring, dan masih banyak lagi.
Wirausaha semacam itu menjadi solusi untuk mengatasi merosotnya penghasilan keluarga.
"Alhamdulillah, bisa ikut makan," ujar seorang pedagang minuman.
Semakin banyak orang berwirausaha, semakin cepat roda perekonomian berputar. Kian banyak orang berpenghasilan dari perdagangan, kian banyak pula keluarga yang tadinya rapuh menjadi tangguh.
Kumpulan pelaku UMKM menjadi salah satu katup penyelamat dalam balon krisis multidimensi yang nyaris meletus.
Tetapi banyaknya pelaku usaha UMKM serupa memunculkan persaingan yang berpotensi mengurangi pangsa pasar. Untuk menyiasati kompetisi, dibatasi oleh kemampuan permodalan. Pengusaha itu terkendala akses kepada perbankan.