Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Sup Singkong dan Bolu Ubi Jalar, Inovasi Sajian Pengganti

14 Oktober 2020   07:45 Diperbarui: 22 Oktober 2020   20:58 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demi menopang ketahanan pangan menghadapi pandemi yang tidak berkesudahan, pemerintah membuka food estate di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Lumbung pangan baru itu merupakan program pengembangan sumber pangan dalam satu kompleks, meliputi: pertanian, perkebunan, dan mungkin peternakan.

Ditambah lagi pembangunan cadangan pangan singkong yang penugasannya dilimpahkan kepada Menteri Pertahanan oleh Presiden Jokowi.

"Saya hanya menjelaskan rencana ke depan singkong dan di Kalimantan Tengah kita akan mulai 2021, 30.000 hektare. Selanjutnya sampai akhir 2025 meningkat terus sasaran kita, hingga akhir 2025 sebanyak 1,4 juta hektare. Garis besar itu," ujar Prabowo.

Dalam jangka menengah dan panjang, pembangunan cadangan pangan singkong bersama food estate merupakan program ketahanan pangan yang diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan santapan 268 juta jiwa (per 30 Juni 2020).

Diketahui, sebagian besar masyarakat Indonesia menggantungkan kebutuhan asupan karbohidrat selain dari nasi, juga dari singkong, jagung, sagu, ubi, dan pisang.

Pun dalam kehidupan sehari-hari lumrah ditemui mi dan roti sebagai pengganti makanan pokok. Padahal bahagian terbesar dari pembentuk mi dan roti adalah tepung gandum yang masih impor, yang sedikit banyak menggerogoti cadangan devisa negara.

Alangkah baiknya, kita sebagai masyarakat konsumen, bisa mengolah sumber pangan berbahan selain beras dan gandum dalam kemasan yang menarik.

***

Akhir pekan kemarin, saya berkunjung ke rumah adik yang berhalaman luas. Belum lama ia memanen singkong dan ubi. Umbi-umbian tersebut tidak diolah secara biasa, digoreng atau direbus, tetapi diolah menjadi sup singkong serta bolu dari tepung singkong (ubi kayu) dan ubi jalar.

Bagaimana penampilan dan cara memasaknya?

1. Sup Singkong

Pada dasarnya sup dibuat seperti biasanya, bedanya pada penambahan singkong sebagai sumber karbohidrat pengganti kentang dan nasi. Kali ini sup dibuat sederhana, berbahan sayuran tanpa protein hewani, alias diolah selayaknya sup vegetarian.

  • Isinya    : wortel, buncis, brokoli, jamur.
  • Bumbu  : bawang putih, merica, biji pala, cengkeh, bubuk kaldu jamur, irisan jahe muda.
  • Taburan: bawang putih iris goreng dan bubuk cabai kering.

Dimasak seperti biasa, sedikit margarin untuk menumis bumbu halus. Masukkan dalam air mendidih sayuran secara berurutan dan singkong. Terakhir seledri dan daun bawang. Bubuhi garam sesuai selera.

Sajikan dalam mangkuk atau piring. Taburkan bawang putih goreng, agar wangi, dan bubuk cabai sesuai selera.

Kuah sup akan mengental dan berwarna putih, dipengaruhi oleh singkong. Nyaris seperti krim sup, tetapi lebih cair. Sup singkong disantap selagi masih hangat.

Kepulan di atasnya tidak mampu menghentikan suapan. Rasanya menyegarkan dan menimbulkan sensasi yang unik. Dengan bobot yang kurang lebih sama, makanan tersebut mampu mengenyangkan perut.

Diolah dengan sup berbahan dasar daging sapi dan ayam mestinya juga enak. Mungkin perlakuan saat memasaknya saja yang sedikit berbeda.

2. Bolu Panggang Tepung Singkong dan Ubi Jalar

Sayangnya saya tidak melihat secara langsung proses pembuatannya. Adik saya mengisahkannya seperti ini:

Sebelumnya, tepung singkong dan tepung ubi dibuat dari hasil tanaman di halaman. Caranya, irisan tipis singkong dan ubi ditumbuk halus, lalu disaring untuk mendapatkan tepungnya.

Adonan kue (bahan-bahan dapat dilihat dalam infografis) dipanggang dalam oven sekitar 20 menit.

Ilustrasi bahan bolu (dokumen pribadi)
Ilustrasi bahan bolu (dokumen pribadi)
Bolu berbahan tepung singkong mengembang sempurna. Begitu digigit terasa lebih "renyah" dan lebih ringan dibanding bolu berbahan terigu (gandum). Sayang kalau dihabiskan sekaligus, dikunyah dan dikulum sampai rasanya meleleh di dalam mulut.

Kalau bolu berbahan tepung ubi, cenderung kempes di bagian tengah. Mungkin karena massa tepung ubi lebih "berat" daripada tepung singkong. Juga lebih manis, karena ubi menghasilkan gula ketika dioven.

Bolu berbahan dasar singkong dan ubi jalar ini baik bagi mereka yang pantang gluten (protein dari gandum).

***

Olahan tersebut di atas ramah terhadap pengecapan dan juga perut (mengenyangkan).

Jadi, kreativitas dalam mengolah makanan telah mendorong penemuan (inovasi) sajian pengganti  beras dan tepung gandum menjadi penganan berbahan singkong dan ubi jalar. Olahan itu cukup mengenyangkan, berpenampilan menarik, dan menghasilkan cita rasa yang takterlupakan.

Negara berusaha menyediakan sumber pangan bagi rakyat, tetapi kitalah --masyarakat pengguna-- yang mesti kreatif dalam mengolahnya. Sup singkong juga bolu tepung singkong dan tepung ubi jalar hanyalah sedikit contoh inovasi makanan/sajian pengganti beras dan tepung terigu.

Atau barangkali anda, para pembaca, memiliki perbendaharaan olahan alternatf yang lebih beragam?

Semoga menginspirasi.

Sumber rujukan: 1 dan 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun