Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jodoh Tak Akan ke Mana

26 Juli 2020   20:46 Diperbarui: 26 Juli 2020   20:42 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Gerd Altmann dari pixabay.com

Merupakan kelumrahan ketika mengucap syukur kepada Sang Maha Kuasa, yang telah menciptakan berbagai jenis mahluk untuk memperindah kehidupan di dunia. Di antaranya, kedua penghuni ciptaanNYA yang walaupun sangat berbeda, ditinjau dari segi fisik, jenis, muasal maupun sifatnya, namun dapat memberikan kesenangan sekaligus kenikmatan bagi manusia

Umpamanya, satunya akan cenderung berwarna kecoklatan, mungkin karena ditempa hidup selama perkembangannya hingga sedemikian matang. Sedangkan lainnya amatlah putih bersih berkilauan manakala ditimpa sinar mentari pagi.

Satunya berasal dari dataran di mana terdapat sawah-sawah dan pepohonan meneduhkan serta berada di sekitaran jalan raya yang menghubungkan kota satu dan kota satunya lagi.

Lainnya datang dari daerah pesisir, yakni suatu dataran terletak pada tepian pantai yang bertambak-tambak dan kaya dengan matahari menyinar. Hanya di bagian yang berbatasan dengan lautan luas ditumbuhi hutan bakau mengademkan.

Tentu saja, satunya diperkirakan menyukai alam pegunungan sejuk cenderung dingin, yang ditumbuhi aneka pohon dan dihului oleh sungai mengalir menuju lembah-lembah, membentuk air terjun nan indah, yang gemericiknya diiringi suara burung-burung.

Desau angin berlarian di balik daun-daun di antara gemericik air serta suara burung dan lantang belalang di atas pohon telah mengorkestrasi hening dalam kedamaian.

Sedangkan lainnya diduga, berdasarkan tafsiran sementara orang, akan mempertahankan gelagat laut luas yang menawarkan kebebasan tak berbatas. Oleh karenanya debur-debur ombak menghantam sangar karang merupakan simfoni pengundang kerinduan membiru di atas pasir-pasir kelabu.

Hantaman buih-buih gelombang berlarian di hamparan pantai merupakan pemandangan abadi yang tak habis sebagai sumber inspirasi bagi para pencinta puisi maupun pemuja lamunan.

Dijamin perbantahan antara dua pendapat berseberangan itu takkan pernah reda. Setiap saat perihal perbedaan selera itu bisa merupa perbincangan hangat.

Sampai satu keadaan memaksa mereka untuk bersatu, melebur dalam kebersamaan yang mengundang kegairahan menurut ukuran keumuman.

Entah bagaimana caranya mereka tiba pada suatu keramaian yang riuh rendah, di mana berjenis-jenis orang dari berbagai negeri bertemu dan berkumpul dengan beraneka ragam keperluan serta alasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun