Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Solidaritas dalam Film Ini (Mungkin) Bisa Menginspirasi

9 Mei 2020   03:25 Diperbarui: 9 Mei 2020   03:33 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri: tangkapan layar dari laman Amazon.com

Sebetulnya saya bukanlah penggemar  yang rajin mengikuti perkembangan film dari waktu ke waktu. Bisa jadi karena kurangnya saya dalam menghibur diri, atau memang tiadanya kesempatan.

Sekali saja tertarik melihat tayangan sebuah film lama melalui layar kaca, yang menurut hemat saya mengandung unsur-unsur yang bisa dianggap mencerminkan solidaritas.

Film yang dibuat tahun 2001 itu berjudul Ocean's Eleven dibintangi oleh: Geoge Clooney (memerankan sebagai Daniel Ocean), Brad Pitt (Rusty Ryan), Matt Damon (Linus Caldwell),  Casey Affleck (Virgil Malloy), Scott Caan (Turk Malloy), Shaobo Qin (Yen), Bernie Mac (Frank Carton), Carl Reiner (Saul Bloom), Eddie Jemison (Livingston Dell), Elliot Gould (Reuben Tishkoff), dan Don Cheadle (Basher Tarr) berhadapan dengan Andy Garcia (Terry Benedict). Tidak lupa aktris Julia Roberts (Tess Ocean).

Dikisahkan setelah mendapat kebebasan dari penjara, Daniel Ocean berencana menggarong brankas tiga kasino di Las Vegas milik Terry Benedict. Untuk itu ia merekrut tim yang terdiri dari para spesialis yang dipandang memiliki keahlian di bidangnya. Brankas itu berada di ruang yang sangat ketat pengamannya dengan kode-kode berganti tiap waktu tertentu. Nilai uang yang akan dirampok berkisar 160 juta US Dollar.

Dengan perencanaan sangat matang, orang-orang yang bekerja dalam tim yang kompak dan saling mempercayai satu sama lain serta masing-masing berkeahlian di bidangnya berhasil menggondol uang dari brankas yang super ketat pengamannya itu.

Mengabaikan faktor perampokan yang pasti menyalahi kaidah-kaidah manapun juga, faktor "kebetulan yang mudah" tipikal Hollywood serta kisah percintaan dan happy ending nan klise, maka dari film tersebut dapat dipetik unsur solidaritas, yang rasanya bisa diterapkan dalam kehidupan kemasyarakatan masa kini.

Emile Durkheim seperti dikutip oleh Robbert M.Z. Lawang (1985:63) mendefinisikan solidaritas sosial sebagai kondisi saling percaya antar anggota kelompok atau golongan dan kompak menjadi satu, saling menghormati, saling bertanggung jawab, serta saling membantu dalam memenuhi kebutuhan antar sesama (sumber).

Berdasarkan hampiran sosiologis di atas, maka film tersebut cukup mendeskripsikan tentang solidaritas, dimana sebuah tim yang terdiri dari pemimpin dan anggota-anggota terspesialisasi sesuai keahlian (fungsi), saling bertanggungjawab dan saling bekerjasama dalam harmoni demi mencapai suatu tujuan.

Seandainya kerangka tersebut dikonstruksikan kepada bangunan raksasa yang bernama negara Indonesia, maka ia akan menambal pentingnya solidaritas, terutama dalam konteks menghadapi pandemi covid-19 dewasa ini.

Dipersepsi, negeri kita terdiri dari komponen-komponen: pengambil keputusan, eksekutor kebijakan, dewan legislatif, lembaga yudikatif, perangkat pemerintahan daerah, masyarakat dan seterusnya.

Bayangan selintasnya begini, alangkah eloknya bila seluruh komponen bekerjasama dalam kerangka solidaritas yang harmonis demi pengendalian dan mencari jalan keluar dari bencana kesehatan akibat covid-19 beserta dampaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun